KHASIAT BUAH (BIJI)
PINANG
Pinang
adalah merupakan tanaman keras, pohon ini banyak terdapat di Indonesia
bahkan diseluruh tanah wilayah indonensia tetapi, belum ada yang
membudidayakan secara khusus sebagai tanaman perkebunan padahal,
biji pinang selain dimakan banyak juga dipergunakan untuk bahan obat, bahan pembatik
dan lain sebagainya.
Seperti
pada masa-masa lalu, para orang tua memiliki satu tradisi atau kebiasaan, yaitu
menyirih (nyeupah). Tradisi mengunyah daun sirih yang di dalamnya berisi biji
pinang, gambir, dan kapur sirih tersebut, diyakini mampu memberikan suatu
manfaat seperti memperkuat cengkeraman gusi pada gigi.
Konon,
tradisi tersebut telah dimulai oleh rumpun bangsa Melayu sejak kira-kira 500
tahun sebelum masehi. Kebiasaan itu terdapat di beberapa negara di Asia
Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Srilangka, termasuk Indonesia. Namun,
kebiasaan tersebut lambat-laun makin pudar seperti halnya di negara kita.
Konon,
tradisi tersebut telah dimulai oleh rumpun bangsa Melayu sejak kira-kira 500
tahun sebelum masehi. Kebiasaan itu terdapat di beberapa negara di Asia Tenggara
seperti Malaysia, Thailand, Srilangka, termasuk Indonesia. Namun, kebiasaan
tersebut lambat-laun makin pudar seperti halnya di negara kita. Di
Indonesia sampai sekarang hanya beberapa daerah yang masih tetap memakan pinang
seperti Kalimantan dan Sumatera.
Terdapat
satu hal yang perlu diperhatikan dalam kebudayaan menyirih ini. Salah satu
bagian yang digunakan untuk menyirih, yaitu pinang (Areca Catechu), diyakini
memiliki beberapa manfaat yang berguna bagi dunia kesehatan. Khasiat biji buah
pinang dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit, seperti penyakit
cacingan, kudis, disentri, difteri, batu ginjal, sariawan, dan mimisan.
Menurut
penelitian para ahli, yang dikutip oleh ”The Merck Index”, khasiat yang
diberikan oleh biji pinang tersebut berasal dari zat-zat yang terkandung dalam
biji pinang. Salah satunya adalah Arecoline yang merupakan sebuah ester
metil-tetrahidrometil-nikotinat yang berwujud minyak basa keras. Dulu, zat
tersebut digunakan dalam bentuk arecolinum hydrobromicum yang berfungsi untuk
membasmi cacing pita pada hewan seperti unggas, kucing, dan anjing, sebelum
ditemukannya obat cacing sintetik, seperti piperazine, tetramisole, dan
pyrantel pamoate.
Senyawa
lain yang terkandung dalam biji pinang adalah Arecaidine atau arecaine, Choline
atau bilineurine, Guvacine, Guvacoline, dan Tannin dari kelompok ester glukosa
yang menggandeng beberapa gugusan pirogalol. Sifat astringent dan hemostatik
dari zat tannin inilah yang berkhasiat untuk mengencangkan gusi dan menghentikan
perdarahan.
Selain
itu, tanaman yang belum diketahui dari mana asal-usulnya ini, dapat bermanfaat
sebagai pewarna kain katun. Zat warna phlobapheen yang dikandungnya, yang
kemudian dikenal sebagai areca red, membentuk warna merah anggur yang baik sebagi
pewarna kain.
Mengenai
daerah asal tanaman pinang, belum bisa dipastikan darimana asalnya tanaman ini.
Ada yang menyebutkan pinang berasal dari Semenanjung Tanah Melayu. Ada pula
yang mengatakan berasal dari Filipina. Namun, justru dahulu hutan pinang yang
luas ditemukan di Aceh dan Sumatera Utara, sehingga pantai utara Aceh dulu
terkenal sebagai Pantai Pinang. Selama ini, tanaman pinang (Areca catechu)
dikenal sebagai komoditas andalan ekspor yang kebanyakan dimanfaatkan untuk
bahan pengikat warna kain dan selain konsumsi makanan tradisional seperti
ramuan sirih.
Selain
dimakan bersama campuran daun sirih, gambir, cengkeh, dan kapur, masyarakat
daerah itu juga memakan buah pinang tua yang sudah dibelah kecil-kecil tanpa
campuran lainnya. Kegemaran makan buah pinang tua, baik yang dicampur dengan
ramuan daun sirih, gambir, cengkeh, maupun kapur, bukan lagi pemandangan yang
langka melainkan sudah mentradisi dari dulu hingga sekarang oleh laki-laki dan
perempuan. Masyarakat yang rutin makan sirih setiap hari mengaku kesehatan
giginya terjamin dan terhindar dari penyakit gigi. Melihat dari manfaat buah
pinang untuk bahan baku industri farmasi, kosmetika, dan bahan pewarna tekstil,
kiranya terdapat pula khasiat lain dari buah pinang muda.
Buah
pinang muda yang rasanya agak kelat dan sedikit asam itu, diyakini masyarakat
Nanggroe Aceh Darusaslam dapat menambah atau merangsang vitalitas seksual.
Menurut salah seorang peramu obat tradisional di daerah tersebut, sudah banyak
penderita lemah syahwat yang disembuhkannya dengan cara memberi ramuan buah
pinang muda yang dicampur dengan bahan ramuan alam lainnya.
Semua
ramuan tradisional seperti buah pinang muda, akar pinang muda (akar yang baru
muncul) ditumbuk hingga halus. Kemudian, airnya yang sudah disaring dicampur
dengan satu sendok madu lebah dan sebutir telur ayam kampung. Usahakan air dari
buah pinang muda dan akar pinang muda itu terkumpul satu gelas. Air buah pinang
dan akar pinang muda yang sudah dicampur telur ayam dan satu sendok madu lebah
itu dikocok sampai rata. Adapun waktu yang tepat untuk meminum ramuan
tradisional tersebut, yakni pada malam sebelum tidur.
Penderita
lemah syahwat dianjurkan meminum ramuan tradisional itu secara rutin selama
satu minggu. Lebih baik kalau pasangan suami istri sama-sama meminumnya secara
rutin. Menurutnya, dalam masa pengobatan selama seminggu itu, pasangan suami
istri dianjurkan tidak melakukan hubungan intim.
Pemanfaatan
tanaman obat ini jauh tertinggal dibanding dengan negara lain seperti Cina.
Padahal, dari temuan masyarakat yang menyatakan khasiat buah pinang muda untuk
meningkatkan seksual dapat dijadikan bahan penelitian masa depan.
Seharusnya,
ramuan buah pinang muda yang sudah dicampur dengan akar pinang muda, telur
ayam, dan madu itu, mendorong para ilmuwan untuk menelitinya.
Mengonsumsi
obat-obat tradisional lebih baik dan efisien serta jauh dari risiko ketimbang
obat produk yang terkandung bahan kimia. Namun, hingga saat ini belum ada
temuan ilmiah yang menyatakan ramuan buah pinang muda berkhasiat meningkatkan
seksual.(Atep Haerudin, S.E.)
Bagi
para eksportir komoditi hasil pertanian ataupun pedagang lokal apabila
ada yang berminat dapat menghubungi Bapak Sangkan di 081218812213 dan
kami siap melayani anda. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar